Kongres ke VII IMTSI Resmi Dibuka, Ketua: IMTSI Harus Jadi Barometer Bidang Konstruksi

0
481
Wakil Rektor III saat membuka secara resmi Kongres ke VII IMTSI di USN Kolaka

SEPUTAR,KOLAKA.ID-Kongres Nasional ke VII Ikatan Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (IMTSI) resmi dibuka, Sabtu (26/3). kongres kali ini, Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka berkesempatan jadi tuan rumah dalam perehelatan bergengsi itu.

Dr. Lamo Said sebagai Wakil Rektor III Bidang Mahahsiswa dan Alumni, resmi membuka kegiatan tersebut ditandai dengan pemukulan gong, yang disaksikan oleh perwakilan Polres Kolaka serta Asisten III Pemkab Kolaka dan Dekan Fakultas Saintek.

Dalam sambutannya Dr. Lamo Said turut berbangga, USN Kolaka bisa menjadi tuan rumah dalam kegiatan Nasional itu, ia berharap mahasiswa sipil bisa berkontribusi dalam bidang infrastruktur di Indonesia.

“Ini suatu kebanggan untuk kita di Kampus Merah Marun ini, saya berharap para mahasiswa teknis sipil bisa menyumbang fikiran-fikiran membangun dalam perkembangan dunia konstruksi di Indonesia,”katanya

Ketua IMTSI Pusat Hendrik Sudarman mengatakan dalam perhelatan Kongres ke VII IMTSI di USN kali ini, dihadiri sekitar 25 Kampus seluruh Indonesia, dalam rangkaian kegiatan itu dilaksanakan pameran dan perlombaan desain girder (Konstruksi jembatan), serta pemilihan ketua IMTSI yang baru.

“Ada tiga kampus sebagai penyelenggara kongres ini di sultra, yang pertama di UNIDAYAN bau-bau, UHO, dan di Kolaka  adalah USN, kalau di USN kolaka sendiri, kita mengadakan lomba perancangan girder atau konstruksi jembatan, itu akan dibuatkan desainnya, kita laksanakan tanggal 26 sampai 28,”ucapnya

Dalam kesempatan itu, Hendrik Sudarman meyampaikan Kontribusi IMTSI terhadap pemerintah yaitu dalam percepatan teknologi, salah satunya dengan mengusahakan aplikasi Building Information Modelling (BIM), untuk bisa dipakai oleh mahasiswa, khusunya mahasiswa Teknik Sipil.

“Ini aplikasi BIM harganya sampai Rp. 85 Juta atau sekitar 5000 USD, itu yang coba kita usahakan dengan membangun relasi terhadap perusahaan terkait, apakah kita mahasiswa bisa pakai itu dengan persyaratan-persyaratan tertentu, karena aplikasi ini sudah menjadi keharusan untuk digunakan di bangunan hari ini, ini juga sudah dibuatkan aturannya oleh kementerian PUPR bahwa setiap bangunan infrastruktur negara yang lebih dari 2 lantai memiliki lebar 2000 meter persegi, itu harus menggunakan BIM,”terangnya

Olehnya itu, ia mengharapakan IMTSI dapat menjadi barometer, perkembangan teknologi terutama dalam keilmuan Infrastruktur di Indonesia.

“Kami harapkan dengan adanya IMTSI ini kami bisa memberikan yang tidak diberikan oleh kampus-kampus, artinya apa, pemerataan ilmu pengetahuan di bidang infrastruktur itu lebih cepat sampai ke timur dengan organisasi ini, IMTSI ini harapan saya dapat menjadi organisasi barometer khususnya mahasiswa sipil indonesia, IMTSI juga bisa turut serta dalam membangun SDM khususnya dalam ilmu konstruksi,”harapnya.(zul)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here