SEPUTAR,KOLAKA.ID-Dosen Universitas Sembilanbelas November Kolaka Dr. Yuli Purbaningsih, S.TP., MP sebagai ketua tim pelaksana program kosabangsa DRTPM kemendikbudristek bersama anggota tim Irsan Rahman, SH, MH, dari Fak. Hukun, Neks Triani, SE, M.Si dari FISIP yang berkolaborasi dengan peneliti dari Universitas Hasanuddin Makassar yang sekaligus Dekan Peternakan Dr. Syahdar Baba, S Pt.MPt sebagai ketua tim pendamping bersama anggota tim lainnya serta 5 mahasiswa Agribisnis melakukan penelitian terhadap pengolah gula aren yang ada di Desa Lamondape Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka.
Kegiatan tersebut mulai dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober 2023 mendatang, dalam penelitian tersebut Tim dari USN dan Unhas melakukan beberapa kegiatan pelatihan dan pendampingan tentang manajemen bisnis, teknologi produksi dan metode kelembagaan Quadruple Helix untuk meningkatkan pendapatan petani aren khususnya pengolah gula aren di Desa lamondape Kecamatan Polinggona.
Model kelembagaan Quadruple Helix adalah sebuah kerangka kerja atau konsep yang menggambarkan kolaborasi antara empat pihak utama dalam ekosistem inovasi. Konsep ini memperluas model Triple Helix yang melibatkan universitas, pemerintah, dan industri dengan menambahkan peran masyarakat sipil atau masyarakat. Pengusaha
Hubungannya dengan pengolah Gula Aren adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pelaku usaha gula aren dalam manajemen usaha dan pemasaran produk gula aren, sehingga dapat memberikan dampak peningkatan jumlah penjualan gula aren.
“Permasalahan yang dihadapi adalah teknologi produksi, pada proses pengemasan dilakukan dengan manual yakni dibungkus dengan kantong plastik, sehingga produk tidak memiliki daya saing. Permasalahan pemasaran, yaitu produk hanya dipasarkan di pasar tradisional wilayah kecamatan Polinggona. Pemasaran yang dilakukan belum secara online sehingga akses pemasaran sangat terbatas”Ucap Ketua Peneliti Gula aren yang sekaligus Dosen USN kolaka Dr. Yuli Purbaningsih Rabu (18/10)
Diharapkan dengan penerapan metode kelembagaan Quadruple Helix dan Marketplace dapat meningkatkan daya saing dan jumlah produk Gula Aren sehingga secara langsung meningkatkan jumlah pendapatan setiap pengolah gula aren
“Peningkatan produksi dari 168 kg/minggu menjadi 280 kg/minggu, peningkatan harga dari Rp 12.000,-/kg menjadi Rp 18.000,-/kg, sehingga pendapatan yang diperoleh meningkat dari Rp 2.016.000/bulan menjadi Rp 5.040.000/bulan”kata Yuli
Pelaksanaan program kosabangsa yg di danai oleh DRTPM Kemendikbud tahun 2023 itu berfokus pada pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan pendapatan masyarakat pengolah Gula Aren mandiri ekonomi dan berdaya saing di Desa Lamondape, yang mana petani di desa tersebut mengalami masalah kesenjangan sosial atau pendapatan petani yang jauh dibawah rata-rata pendapatan yang umumnya di Kabupaten Kolaka.
“Kegiatan pemberdayaan masyarakat pada mitra yaitu dengan melaksanakan pelatihan dan pendampingan terkait perancangan model bisnis marketplace melalui pemanfaatan teknologi digital, Model Kelembagaan Quadruple Helix dan model pengembangan usaha melalui rekayasa cetakan dan kemasan,”ungkapnya
“Setelah kelompok ini kompeten maka kita akan rekrut pengolah gula aren di seluruh kab kolaka Kita berharap menjadi suatu daerah yg akan menjadi pion daerah penghasil gula aren di daerah kabupaten kolaka khususnya yang akan menjadi Pusat industri gula Aren Kolaka,”imbuhnya
Selain Penelitian Pada Petani Gula Aren, Tim USN Kolaka dan Unhas juga mengidentifikasi masalah di organisasi karang taruna di Desa Lamondape serta memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut.
Solusi yang dimaksud seperti pendampingan dan pelatihan bagaimana menciptakan wirausaha baru serta mampu menangkap peluang usaha dengan mengimplementasikan metode Quadruple Helix di karang taruna Desa Lamondape Kecamatan Polinggona, Kolaka.