Menteri Pertanian: Kolaka Sumber Awal Kakao Indonesia

0
234
Mentan Syahrun Yasin Limpo saat menyerahkan penghargaan kepada Wakil Bupati Kolaka

SEPUTAR,KOLAKA.ID– Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengunjungi desa Konaweha Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara Kamis (23/02). Kunjungannya tersebut dalam rangka Supervisi program Kementan dengan BPK RI, serta bertemu masyarakat Konaweha guna mendengar keluh kesah yang dirasakan petani kakao di desa tersebut.

Didampingi Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Haerul Saleh, Mentan Syahrul Yasin Limpo juga turut menyerahkan sejumlah bantuan bibit dan peralatan pertanian kepada masyarakat Konaweha.

Bantuan yang diserahkan tersebut berupa 5 Unit traktor roda dua, 10 unit Cultivator, 5 Unit Pompa air, 10 Unit Handsprayer Eletrik, Bantuan pengembangan ternak, bantuan bibit Kakao 200 ribu pohon, bibit Kelapa 11 ribu, bibit Pala 10 ribu pohon.
Bantuan Vertical Drayer dengan kapasitas 10 ton, serta beberapa ekor  Kambing dan sapi.

Syahrul Yasin Limpo mengatakan saat ini kendala yang dihadapi masyarakat terkhusus petani kakao adalah hama penggerek buah dan batang, olehnya itu kata dia masyarakat perlu dilatih dan diberi pengetahuan guna menghadapi persoalan hama tersebut.

“Hama penggerak buah itu harus disikapi dengan pelatihan-pelatihan, semua yang terdaftar harus dilatih, Ini harus ada rangsangan untuk replanting dari apa yang ada dan hari ini adalah bagian dari proses itu, tentu saja kita berharap harga coklat dunia tidak pernah turun dalam kondisi krisis apapun, ini harus menjadi ruang-ruang yang harus kita akselerasi, karena ekspor pertanian kita itu mencapai 98%,”katanya

Ia menegaskan bahwa Sultra, Kolaka khususnya dulu merupakan sentra produksi kakao di Indonesia, olehnya itu modernisasi dan pabrikasi komoditi kakao harus digalakkan, tentu akselerasi berbagai pihak sangat dibutuhkan terutama antara pemerintah pusat, dan daerah.

“Tanaman-tanaman indonesia sangat dibutuhkan dunia, tidak ada di dunia ini orang tidak makan coklat, coklat bukan hanya diminum dan dimakan tapi coklat bisa jadi lipstik, bisa jadi obat dan komoditi ini mahal sekali harganya di dunia. Kita berharap coklat itu bukan hanya dijual gelondongan, tetapi ada yang kita pabrikasi,”

“Kita di Sulawesi tenggara ini mencoba mem booster akitivitas kakao kita dan di kolaka ini sebenarnya sumber kakao awal Indonesia dan pertumbuhan kakao kita 10 sampai  20% walaupun memang umur tanaman kita hanya 15 sampai 20 tahun,”ungkapnya

Senada dengan hal tersebut, Wakil Bupati Kolaka juga mengharapkan Kabupaten Kolaka bisa kembali menjadi pusat produksi kakao terbesar di Indonesia, seperti beberapa waktu silam. Menurutnya momentum kunjungan Menteri Pertanian, masyarakat bisa bersama-sama bangkit membangun kota Kolaka sebagai daerah industri kakao.

“Sekitar 400 hektar tapi oleh pak menteri 1000 lahan kakao nyang bisa kita kelola untuk sambung pucuk, karena kita selama ini petani ada keresahan diakibatkan oleh penyakit tanaman seperti penggerek batang dan buah yang tidak bisa disembuhkan hari ini, sehingga beberapa waktu terakhir petani kita sempat stress menghadapi masalah ini,”imbuhnya

“Tapi dengan hadirnya pak menteri pertanian memberikan support kepada kita semua saya harapkan kita semua bangkit, kita kembalikan kota kolaka sebagai kota kakao, ini saatnya kita kembalikan momentum itu, kita bersama-sama membangun daerah yang kita cintai ini,”harapnya

Ditempat yang sama Anggota BPK RI Haerul Saleh sebagai pengawas penggunaan anggaran dan kebijakan pemerintah, akan mengawal setiap kegiatan pemerintah yang menggunakan anggaran APBN, salah satunya program Kementan, ia memastikan pendampingan dan pengawasan tersebut akan terus di perkuat guna memastikan penggunaan anggaran betul-betul sesuai peruntukannya.

“Kita melaksanakan program yang mana menjadi komitmen pemerintah pusat yang diamanahkan ke Kementerian Pertanian, Kementrian Pertanian ini mengelola anggaran, dan anggaran itu bersumber dari APBN yang harus dipertanggung jawabkan nah untuk memastikan pengelolaan negara dan pertanggung jawabannya itu maka kami dari badan pemeriksa  keuangan melakukan supervisi atau pendampingan, untuk memastikan bahwa apa yang dilaporkan kepada kami itu betul-betul itu sudah sesuai dengan di atas kertas dan alhamdulliah hal-hal yang sudah dilakukan dan dilaporkan ini faktanya di lapangan demikian,”terangnya (zl)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here