SEPUTAR,KOLAKA.ID-Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka melaksanakan pelatihan dan pendampingan terhadap guru SMP Negeri 3 Kolaka. Kegiatan itu dalam rangka menerapkan model pembelajaran berbasis Blended Learning melalui PTK untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.
Merdeka Belajar merupakan program Kemendikbudristek RI sebagai salah satu bentuk reformasi pendidikan yang berfokus pada transformasi budaya. Kurikulum Merdeka ditetapkan untuk satuan pendidikan sebagai pilihan tambahan dalam rangka memulihkan pembelajaran selama tahun 2022-2024.
Program ini mulai diluncurkan di sekolah lain selain Sekolah Penggerak, yang pelaksanaannya telah dimulai pada tahun ajaran 2022/2023 pada jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA dengan melibatkan 2.500 sekolah penggerak dan rencananya akan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024.
SMP Negeri 3 Kolaka merupakan salah satu sekolah yang ada di Kabupaten Kolaka yang rencana akan menerapkan kebijakan sistem pembelajaran Merdeka Belajar pada tahun ajaran 2023/2024.
Ketua Tim PKM USN Kolaka, Ernawati, S.Pd.,M.Pd mengatakan perlu upaya untuk mendorong, melatih dan mendampingi guru-guru di SMP Negeri 3 Kolaka sebagai mitra dalam kegiatan PKM agar mampu melakukan penelitian tindakan kelas dengan mencoba menerapkan berbagai model pembelajaran berbasis blended learning. Tujuannya untuk memperbaiki atau meningkatkan pengeloaan kelas yang sesuai dengan kurikulum merdeka belajar yang harus diterapkan di semua tingkat satuan pendidikan, termasuk SMP Negeri 3 Kolaka.
“Sangat penting mengajak guru-guru untuk merubah pemikiran mereka agar keluar dari zona nyamannya. Karena perubahan yang dilakukan kepala sekolah akan sia-sia apabila gurunya tidak mau berubah,” kata Ernawati.
Tim PKM yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) USN Kolaka melaksankan pelatihan dan pendampingan terhadap guru SMPN 3 Kolaka mulai Juni sampai Agustus 2023.
Kegiatan PKM dimulai dengan melakukan sosialisasi kepada mitra terkait pentingnya model pembelajaran berbasis blended learning dalam kurikulum merdeka belajar, penyampaian materi oleh narasumber.
Kemudian memberikan pelatihan dengan teknik simulasi dalam menerapkan langkah-langkah model pembelajaran berbasis blended learning, memberikan pelatihan dan pendampingan kepada mitra dalam menyusun proposal PTK, melaksanakan PTK dan menyusun laporan akhir PTK.
Respon guru terhadap kegiatan ini sangat positif, mereka merasa bahwa pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh tim PKM menambah pengetahuan dan keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran berbasis blended learning yang relevan dengan kurikulum merdeka belajar yang dapat diimplementasikan dalam penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan pengelolaan kelas.
Kepala SMP Negeri 3 Kolaka, Amsal, S.Pd menyampaikan terima kasih kepada tim PKM karena bersedia melakukan pelatihan dan pendampingan kepada guru-guru di SMP Negeri 3 Kolaka. Menurutnya, sistem pembelajaran “Merdeka Belajar” adalah sebuah kebijakan baru yang tentu saja pasti memiliki hambatan dan kendala untuk menerapkannya. Terutama bagi guru yang sebagai bagian integral dalam impelementasi kurikulum ini.
“Kami berharap kegiatan PKM ini dapat berlanjut hingga guru-guru benar-benar bisa mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar di SMP Negeri 3 Kolaka,” ucap Amsal
Pada kegiatan tersebut, Tim PKM juga menyerahkan bantuan berupa alat-alat kebutuhan sekolah dalam melaksanakan proses pembelajaran dan administrasi lainnya diantaranya: printer, proyektor, layar dan lain-lain. (rls).(zl)
